Ngaben: Ritual Pelepasan Jiwa Menuju Kehidupan Baru
Categories Seni Lokal

Ngaben: Ritual Pelepasan Jiwa Menuju Kehidupan Baru

Suara gamelan perlahan mengalun dari banjar saat langit pagi di Bali masih berwarna jingga lembut. Saya berdiri di antara penduduk yang mengenakan pakaian adat serba putih dan menyaksikan Upacara Ngaben, salah satu ritual paling sakral bagi orang Hindu Bali.

Menyaksikan Ngaben secara langsung adalah pengalaman spiritual yang menggugah bagi seorang jurnalis yang tertarik pada kekayaan budaya Nusantara. Ngaben adalah simbol pelepasan roh dari dunia fana agar dapat bersatu kembali dengan Sang Pencipta, bukan sekadar upacara pembakaran jenazah. Kematian, menurut agama Hindu Bali, adalah awal dari perjalanan baru.

Proses ini sangat penting. Meskipun keluarga yang ditinggalkan tidak menangis, mereka mengiringi jenazah dengan doa dan persembahan, seolah-olah mereka dengan tulus melepaskan sang jiwa. Biasanya, jenazah dimasukkan ke dalam wadah yang dibentuk seperti menara atau keranda, dan kemudian dibakar dalam api besar. Di sini, api dianggap sebagai alat penyucian yang dapat membebaskan roh dari penjara duniawi.

Sebelum prosesi pembakaran, dilakukan sejumlah upacara, termasuk pengelukatan (mandi suci jenazah) dan upacara pemendak atau memanggil roh untuk hadir dalam prosesi. Semuanya dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan simbol-simbol filosofis yang kaya tentang hidup dan kematian.

Ngaben unik karena dia tidak selalu dilakukan segera setelah meninggal. Keluarga sering menunggu hingga uang mereka cukup untuk mengadakan upacara, bahkan bertahun-tahun, karena biaya yang besar dan persiapan yang rumit. Selain itu, ada Ngaben massal yang dilakukan oleh banyak keluarga sekaligus sebagai cara untuk berbagi budaya.

Mungkin sulit bagi orang di luar untuk memahami bagaimana upacara kematian dapat dihiasi dengan musik, tarian, dan suasana yang terasa “meriah”. Namun, di Bali, ini merupakan manifestasi dari dharma, keyakinan bahwa kehidupan dan kematian adalah dua bagian dari siklus alam yang harus diimbangi.

Mengkaji makna Ngaben menunjukkan betapa dalamnya nilai spiritual dan sosial yang hidup dalam budaya Bali. Upacara ini tetap lestari, diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai bagian integral dari identitas Bali di tengah modernisasi dan arus globalisasi.

“Ngaben bukan tentang perpisahan. Ini tentang pulang,” kata seorang pemangku adat, menutup liputan saya hari itu. Kalimat itu masih terngiang, mengingatkan kita bahwa selalu ada awal yang baru di setiap akhir.

Prev Upacara Tedak Siten

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *